Solo, ATMI BizDEC – Teaching Factory adalah model pembelajaran khusus yang banyak diterapkan pada sekolah vokasi baik dari jenjang menengah hingga perguruan tinggi yang berorientasi pada produk peserta didik.
Keunikan dari model Teaching Factory salah satunya bahwa istilah ini tidak hanya berhenti pada model pembelajaran tetapi berlanjut menjadi sebuah sistem manajemen bagi sekolah vokasi.
Sehingga pada penerapannya, Teaching Factory membutuhkan dukungan SDM yang kuat untuk bisa berjalan.
Bersama tiga SMK di Solo yang menjadi binaan Sinar Mas, ATMI melalui PT ATMI BizDEC berkesempatan untuk berkolaborasi dalam mendampingi sistem tata kelola Teaching Factory.
Seperti apa pendampingan yang dilakukan? Simak pada artikel berikut ini!
Solo, ATMI BizDEC – Pelatihan menjadi salah satu agenda yang diperlukan bagi tenaga pendidik vokasi dalam mewujudkan Teaching Factory.
Mengapa begitu? Alasannya adalah karena tujuan dalam Teaching Factory adalah peningkatan kompetensi peserta didik agar memiliki sikap siap terjun pada Dunia Usaha maupun Dunia Industri.
Sehingga tenaga pendidik termasuk guru berperan penting dalam menyiapkan peserta didik yang kompeten dan siap bersaing.
Solo, ATMI BizDEC – Program pendampingan bagi SMK merupakan salah satu wujud nyata ATMI dalam mendukung terwujudnya pembelajaran yang bermakna melalui implementasi teaching factory yang tepat.
SMK Leonardo Klaten menjadi salah satu SMK yang terus menjalin pendampingan bersama PT ATMI BizDEC dan Politeknik ATMI Surakarta dengan berbagai agenda kerjasama.
ATMI BizDEC – Sinarmas melalui Eka Tjipta Foundation mendukung peningkatan kompetensi pendidik vokasi dalam menciptakan lulusan yang kompeten dan siap bekerja. Dukungan ini tampak dari diikutsertakannya SMK binaan dari Sinarmas dalam program Pelatihan Manajemen dan Tata Kelola Teaching Factory.