Pada kegiatan yang terlaksana pada Selasa (6/9) hingga Rabu (7/9) bertempat di Politeknik Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal juga hadir perwakilan Politeknik Morowali dan AK Manufaktur Bantaeng.
Tujuan dari kegiatan brainstorming ini tidak lain adalah untuk mengembangkan template modul praktik yang dapat digunakan oleh pendidik dalam mengimplementasikan teaching factory di bidang studinya masing-masing.
“Kami berharap dengan adanya perwakilan dari beberapa politeknik yang hadir ini, apalagi juga berbeda antar bidang studinya dapat menggeneralkan template modul yang nantinya bisa kita ajukan dan diterapkan di seluruh politeknik di Indonesia”, ujar Prihangkasa selaku fasilitator dari S4C Project.
Demi mendukung pemahaman dari setiap pendidik yang telah hadir, Tri Hananto Saputra dari Politeknik ATMI berkesempatan untuk membimbing diskusi dan menyampaikan materi mengenai konsep modul yang ideal untuk dikembangkan di sekolah vokasi mengikuti konsep teaching factory.
“Memang seandainya kita berdiskusi tentang modul akan cukup sulit menemukan ketentuan pakem yang dapat digunakan, sehingga solusinya karena merujuk pada teaching factory kita dapat menggunakan analisis capaian pembelajaran sesuai dengan kebutuhan industri.”, ujar Tri Hananto Saputra, selaku narasumber.
Selama proses diskusi berlangsung, setiap peserta berlaku aktif dalam kegiatan ini dengan perumusan materi yang dapat dimuat dalam rancangan modul.
Leave a Reply