Tingkat pendidikan di Flores sangat rendah. Sebagian besar sekolah dikelola oleh pemenintah dan hanya beberapa yang dikelola oleh swasta dengan kualitas rendah. Lebih dari 30% penduduk tidak berpendidikan atau tidak pernah mengenyam bangku sekolah. Menurut sensus nasional tahun 2007, 47,8% penduduk dewasa Sumba Timur tidak berpendidikan.
Flores merupakan pulau miskin yang membutuhkan dukungan dari luar untuk mengembangkan sumber daya alam mereka. Dalam rangka menghasilkan individu berkualitas bagi masyarakat dan gereja di Sumba, maka Mgr. Girulfus Kherubim Pareira, SVD. Beberapa kali menghubungi Politeknik ATMI Surakarta untuk membantu pendidikan bagi orang muda.
Melalui pemerintah lokal, ATMI dihubungi untuk membangun sebuah pusat pelatihan yang berkualitas di Flores, yang akan membuka kesempatan mengembangkan industri lokal dan Sumber Daya Manusia. ATMI telah bergerak dibidang industri mekanik sekitar 45 tahun dan telah berhasil melatih anak-anak muda yang memiliki ketrampilan dibidang mekanik. Alumni ATMI sangat dibutuhkan dunia industrii dan sebagian besar dan mereka telah menjadi profesional.
Leave a Reply