Faktor Terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja

Solo, ATMI BizDEC – Angka kecelakaan kerja pada industri di Indonesia cenderung masih tinggi. Data pada 2018, terhitung masih terdapat 173.105 pekerja yang mengalami kecelakaan akibat kerja.

Pemahaman mengenai safety dan praktik K3 di industri masih perlu dievaluasi kembali. Untuk itu, dibutuhkan pengetahuan mengenai faktor penyebab terjadinya kecelakaan akibat kerja di industri.

Faktor penyebab terjadinya kecelakaan akibat kerja (KAK) dapat ditimbulkan dari kita sebagai pengguna maupun alat kerja hingga linkungan. Sehingga, penting memang pengetahuan K3 bukan hanya bagi mereka yang memiliki sertifikasi di bidang ini tetapi juga kesadaran pribadi tenaga kerja.

Maka, pengetahuan terhadap faktor keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan (K3) dalam bekerja sangat penting bagi menciptakan kondisi yang mendukung anda untuk bekerja. Berikut ini kami akan mengulasnya melalui faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja.

 

Budaya K3

K3 sebenarnya bukan hanya praktik menjaga keselamatan kerja tetapi juga termasuk dalam keilmuan dalam bidang kesehatan masyarakat yang mempelajari jenis penyakit dan cedera akibat pekerjaan serta memberikan solusi penanganan yang tepat. Implementasi K3 juga bukan hanya terdapat pada skala industri, tetapi juga dari diri sendiri dan lingkungan di sekitar kita. 

Meski begitu, budaya K3 adalah kebiasaan yang wajib terjadi dalam praktik industri. Tidak jarang, suatu industri akan berhubungan langsung dengan bahan atau material hingga alat yang dapat membahayakan keselamatan bahkan nyawa jika tidak waspada dan teliti.

Budaya kerja industri mengacu pada cara hidup  agar keselamatan dan kesehatan selama bekerja terhindar dari risiko serta bahaya kerja. Setiap tenaga kerja seharusnya memiliki kesadaran masing-masing untuk mampu menjaga dan melakukan tindakan safety yang telah ditentukan berdasarkan prosedural industri. Meski tidak jarang juga kecelakaan kerja terjadi karena kesalahan prosedural dari industri.

Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Demi menghindari terjadinya kecelakaan kerja, maka setidaknya dibutuhkan pengetahuan mengenai faktor penyebabnya, sehingga kita dapat lebih berhati-hati.

  1. Faktor Manusia
    Pertama sudah jelas, kecelakaan terjadi akibat kita kurang disiplin terhadap SOP (Standar Operasional Prosedur) yang sudah ditetapkan internal industri. Kesalahan ini cukup bervariasi baik itu kurang disiplin, kondisi kesehatan yang kurang fit, stress, dan kurangnya pengetahuan tentang SOP yang berlaku. 
  2. Faktor Alat
    Alat yang digunakan dalam bekerja perlu dipastikan benar-benar berfungsi dengan baik. Kondisi kelayakan alat perlu diteliti sebelum digunakan agar tidak menimbulkan kesalahan pengukuran atau operasi saat melalukan suatu pekerjaan.
  3. Faktor Lingkungan
    Faktor lingkungan dapat bermakna kondisi geografis . Oleh karena itu sebisa mungkin selain menerapakan safety atau K3, industri juga membutuhkan sikap 5R (Resik, Rapi, Rajin, Ringkas, Rawat).
Solusi Menerapkan Budaya K3

Tenaga Kerja Menggunakan Safety Helmet

Setelah mengetahui bahwa kecelakaan kerja dapat terjadi karena beberapa faktor di atas, setidaknya mampu memberikan kita pemahaman untuk selalu waspada. Ada beberapa tindakan yang dapat menjadi solusi agar anda dapat lebih siap dalam melaksanakan budaya K3

  1. Mengenakan APD sesuai lingkungan kerja
  2. Mengikuti SOP safety yang dijalankan industri
  3. Memastikan kondisi peralatan, bahan, dan lingkungan kerja

Menjalankan SOP merupakan salah satu dari implementasi K3 yang secara sederhana dapat anda temui di setiap industri. Umumnya, SOP dikembangkan oleh unit managerial K3 industri untuk mengindentifikasi masalah K3 yang akan dihadapi ataupun sedang dihadapi

Implementasi prosedural ini juga akan selalu diawasi dan dipantau karena K3 bersifat krusial untuk menjaga proses produksi di industri. Apabila ditemukan masalah yang berkaitan dengan faktor manusia (kelalaian) atau masalah lain, maka industri akan memberikan sanksi. Begitu pula apabila dalam pengawasan ditemukan dalam aplikasi di lapangan, maka peraturan harus direvisi ulang. Proses inilah yang kemudian akan membentuk budaya K3 industri. 

Informasi Pelatihan K3

Training Center ATMI – PT ATMI BizDEC terus berupaya mendukung terciptanya produktivitas industri melalui penyelenggaraan pelatihan dalam rangka peningkatan kompetensi tenaga kerja. Saat ini kami membuka program pelatihan K3LH dan Uji Sertifikasi Ahli K3 Umum sebagai bentuk dukungan terciptanya kondisi K3 yang ideal bagi industri dan mengurangi tingkat kecelakaan kerja di Indonesia. Untuk informasi pelatihan silahkan hubungi contact person kami melaui marketing@atmibizdec.id atau +62 815-6789-4829

Brosur K3

Kontak Kami

WhatsApp: +62 815-6789-4829
Email: marketing@atmibizdec.id